Pages

Monday, June 16, 2014

Yogyakarta - Memikat di Setiap Sudut (Epilog)

30 Jumat 2014, pagi hari Stasiun Tugu Yogyakarta.

Stasiun Tugu sebagai pintu keluar
Kereta api Argo Lawu ini bergerak melewati deretan sawah, membelah pegunungan di sebelah kanan dan kiri. Bergerak terus menuju Gambir, Jakarta selama lebih kurang tujuh jam. Di dalam gerbong pertama, saya tertidur pulas begitu kereta mulai berjalan. Siang hari, petugas kereta membangunkan saya untuk makan siang.

Hampir sepuluh hari sudah saya pergi traveling. Setengahnya dengan teman-teman dan setengahnya sendirian. Dan hari ini perjalanan pulang dimulai dengan tujuh jam perjalanan kereta api. Sampai Gambir, menuju bandara Soekarno-Hatta harus melalui 3 jam macetnya Jakarta.

Dan untuk merasakan sedikit sensasi 'backpacker', malamnya saya mencoba menginap di bandara. Nginap di bandara ternyata gampang-gampang susah. Tidak susah nyari kursi kosong. Karena sendirian, untuk menjaga backpack, kaki ditaruh diatas backpack. Setelah tertidur, kira-kira jam 2 pagi terbangun karena suara ribut. Ternyata di samping saya sudah ada rombongan ibu bapak. Terpaksa harus nyari tempat kosong lagi. Ternyata ini rasanya tidur di airport...

Perjalanan pulang berikutnya dengan pesawat kemudian disambung dengan kereta api Medan-Siantar. Akhirnya perjalanan saya berakhir.

Awalnya, ide untuk bepergian sendiri itu terasa aneh. Namun, karena pengaruh teman (yang sudah melakukan solo travel) dan blog-blog travel yang ditulis oleh backpacker saya mulai berpikir, 'kenapa ga?'.
Dan benar kata mereka para backpacker, flashpacker, dll bahwa kita akan kecanduan.

Salam travel.

No comments:

Post a Comment